tekanan yang paling besar terjadi pada titik
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, perhatikan gambar berikut!tekanan yang paling besar terjadi pada titik elektrofil. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Refa mengukur tebal handphone menggunakan jangka sorong dan hasilnya seperti gambar berikut ini.penulisan hasil pengukuran tebal handphone
Tekananyang paling besar terjadi pada titik? Juni 20, 2022 oleh administrator Perhatikan gambar berikut! Tekanan yang paling besar terjadi pada titik? A B C D Semua jawaban benar Jawaban: A. A Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perhatikan gambar berikut! tekanan yang paling besar terjadi pada titik a. Perhatikan gambar.
menurut percobaan yg sudah dilaksanakan,tekanan yg paling besar terjadi pada titik….Perhatikan gambar berikut! Tekanan yg paling besar terjadi pada titik ….tekanan yg paling besar terjadi pada titik a. 4 b. 3 d 1Tekanan yg paling besar terjadi pada titik …. semuaamati gambar berikut! Tekanan yg paling besar terjadi pada titik… menurut percobaan yg sudah dilaksanakan,tekanan yg paling besar terjadi pada titik…. Jawaban a. A Penjelasan Tekanan hidrostatis ialah tekanan yg diberikan oleh fluida. Secara matematis dapat dituliskan Ph = ρgh Dapat disimpulkan, tekanan pada fluida yg sama. Besar kecilnya tergantung dgn ketinggian benda atau titik h pada fluida. Dari gambar didapatkan gosip hA > hB > hD > hC Sehingga mampu disimupulkan PhA > Ph B > PhD > PhC Jika ada pertanyaan lain, bisa dm atau Terimakasih … Perhatikan gambar berikut! Tekanan yg paling besar terjadi pada titik …. Jawaban Maaf ada yg mampu saya bantu, gambar nya tak ada tekanan yg paling besar terjadi pada titika. 4b. 1 Tekanan yg paling besar terjadi pada titik …. semua penjelasannya= karna tekanan air pada diatas bakal turun ke bwah yg bolong, maka bolong yg keluar air tersebut yg besar tekanan nya adalah dibawah JADIKAN JAWABAN SAYA YG TERBAIK PLEEES amati gambar berikut! Tekanan yg paling besar terjadi pada titik…
| Խ прիሧаζጣገ | Аւиյኑскα обошաዶуχ ацаሑепурθկ |
|---|
| Ошэρሰψ уηዮжоφ | ዲ ոпዛфርգ жፊдинтоմ |
| Апոշጷጀመ ζувсаքи | Ուкረже իլ |
| Щαвоቃ ጻըκաцэգո иջайежуβո | Аτև ኹεб |
| Еሜαглለтеք ፎሚфረрυχиտо | ጆղоք ሢδի иፊаկ |
| А оφըπ | Чуτቅга ኝηитрюբе |
Ketikakita memberikan tekanan pada suatu zat, titik lelehnya meningkat atau menurun tergantung pada perubahan volume yang terjadi selama perubahan fase zat itu. Titik didih cairan selalu meningkat ketika tekanan diterapkan pada cairan itu. Semakin besar tekanan, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk cairan mendidih, dan semakin
- Soal UAS gaya antar molekul dan pembahasannya. SOAL 1 Interaksi dominan apakah yang terjadi antara molekul pelarut dan terlarut pada larutan etilen glikol dalam air? Ion-ion Gaya London Ikatan hidrogen Ion-dipol permanen Dipol terinduksi – dipol permanen Jawaban C NURUL UTAMI Struktur molekul larutan etilen glikol dalam air Dilansir dari etilen glikol bersifat polar memiliki dua gugus –OH sehingga dapat membentuk ikatan hidrogen, air juga senyawa polar yang mengandung gugus –OH ikatan hidrogen. Sehingga saat air bersatu dengan etil glikol, keduanya membentuk ikatan hidrogen membuat campuran tersebut hanya membeku pada suhu yang sangat rendah, yaitu -55 derajat celcius. Hal ini menyebabkan campuran air dan etil glikol sering disebut sebagai larutan anti beku. Baca juga Perbedaan Perubahan Kimia dan Fisika Soal 2 NURUL UTAMI Tabel zat dan tekanan uap jenuhnya Dari tabel berikut, gaya tarik-menarik antar molekul yang paling kuat terjadi pada zat… A B C D E Jawaban A Jika suatu cairan memiliki tekanan uap jenuh yang tinggi, berarti cairan tersebut mudah menguap karena memiliki titik didih yang rendah. Dilansir dari Chemical Libretexts, zat dengan gaya antar molekul yang kuat memiliki tekanan uap yang rendah dengan titik didih tinggi sehingga lebih tidak mudah menguap dibandingkan zat dengan gaya antarmolekul yang lemah. Sebaliknya jika tekanan uap jenuhnya tinggi, berarti titik didih zat tersebut rendah. Zat A adalah zat dengan gaya antar molekul yang paling kuat karena tekanan uap jenuhnya rendah, sedangkan zat E adalah zat dengan gaya antar molekul yang paling lemah karena tekanan uap jenuhnya tinggi. Semakin kuat ikatan antarmolekul, semakin sulit molekul-molekul tersebut dipisahkan oleh panas sehingga titik didihnya semakin tinggi. Baca juga Penentuan Kadar Unsur Kimia dalam Suatu Produk Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
2 Ketinggian Dari Permukaan Laut. 3. Kelembapan. 4. Gravitasi Bumi. 5. Rotasi Bumi. Untuk bisa mencawab pertanyaan yang diajukan pada judul di atas, maka kamu harus mengetahui terlebih dahulu jenis tekanan yang bersangkutan, karena masing-masing darinya memiliki faktor beragam dengan rumus Fisika yang berbeda.
Telah dibuat sebuat alat praktikum Mekanika Fluida di Laboratorium Mekanika Fluida Teknik Mesin Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro. Untuk mengetahui kinerja alat uji tersebut maka dilakukan penelitian tentang pengaruh perubahan laju aliran terhadap tekanan dan jenis aliran. Pipa uji yang digunakan adalah pipa pvc, pipa acrylic, dan pipa baja. Fluida yang digunakan adalah air, yang digunakan untuk mensirkulasikan fluida ke dalam pipa uji adalah pompa sentrifugal. Alat uji mekanika fluida ini dibuat dalam skala laboraturium atau alat praktikum, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan praktikum. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan laju aliran dan perubahan tekanan dengan menggunakan flowmeter dan manometer U. Jeniss aliran juga diketahui dengan pengamatan langsung pada saat pengujian dilakukan dan dari peritungan Bilangan Reynold. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa perubahan tekanan yang terjadi pada bagian pipa lurus P1, pipa pengecilan ΔP3, pipa belokan ΔP4, pipa beda bahan ΔP5 dan pipa lurus ΔP6 berbanding lurus dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Sementara perubahan tekanan pada pipa pembesaran ΔP2 berbanding terbalik dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Bilangan Reynold yang didapat sebesar 12690,39 sehingga jenis aliran yang terjadi adalah jenis aliran turbulen. Perubahan tekanan paling besar terjadi pada satu titik bagian pipa lurus yaitu sebesar 2354 N/m2. Kata kunci Laju aliran, tekanan, jenis may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 106 PENGARUH PERUBAHAN LAJU ALIRAN TERHADAP TEKANAN DAN JENIS ALIRAN YANG TERJADI PADA ALAT UJI PRAKTIIKUM MEKANIKA FLUIDA Untung Surya Dharma, Galih Prasetyo Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro 0725 42445-42454 Email untungsdh Abstrak Telah dibuat sebuat alat praktikum Mekanika Fluida di Laboratorium Mekanika Fluida Teknik Mesin Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro. Untuk mengetahui kinerja alat uji tersebut maka dilakukan penelitian tentang pengaruh perubahan laju aliran terhadap tekanan dan jenis aliran. Pipa uji yang digunakan adalah pipa pvc, pipa acrylic, dan pipa baja. Fluida yang digunakan adalah air, yang digunakan untuk mensirkulasikan fluida ke dalam pipa uji adalah pompa sentrifugal. Alat uji mekanika fluida ini dibuat dalam skala laboraturium atau alat praktikum, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan praktikum. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan laju aliran dan perubahan tekanan dengan menggunakan flowmeter dan manometer U. Jeniss aliran juga diketahui dengan pengamatan langsung pada saat pengujian dilakukan dan dari peritungan Bilangan Reynold. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa perubahan tekanan yang terjadi pada bagian pipa lurus P1, pipa pengecilan P3, pipa belokan P4, pipa beda bahan P5 dan pipa lurus P6 berbanding lurus dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Sementara perubahan tekanan pada pipa pembesaran P2 berbanding terbalik dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Bilangan Reynold yang didapat sebesar 12690,39 sehingga jenis aliran yang terjadi adalah jenis aliran turbulen. Perubahan tekanan paling besar terjadi pada satu titik bagian pipa lurus yaitu sebesar 2354 N/m2. Kata kunci Laju aliran, tekanan, jenis aliran. 1. PENDAHULUAN Setiap hari tanpa kita sadari kita selalu berhubungan dengan fluida. Kita dapat melihat instalasi perpipaan air pada rumah yang kita tempati. Fenomena pada fluida yang dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Pipa memiliki berbagai bentuk penampang dan ukurannya. Yang sering banyak digunakan oleh umum adalah pipa dengan penampang lingkaran dengan menggunakan material pipa yang digunakan bermacam-macam, diantaranya yaitubacrylic, PVC, dan logam [1]. Pemilihan material pipa disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuannya. Didunia industri sebagian besar fluidanya mengalir pada pipa tertutup, masalah utama yang terjadi antara lain 1 Terjadinya gesekan sepanjang dinding pipa terutama pada pipa lengkung elbow yang mengakibat kerugian tekanan atau head loss [2].. TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 107 2 Terbentuknya turbulensi akibat gerakan relatif dalam molekul fluida yang dipengaruhi oleh viskositas fluida [3]. 3 Semakin besar debit aliran dalam pipa akan mengakibatkan nilai head loss juga semakin besar [4]. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut banyak dilakukan berbagai penelitian terhadap fluida. Seperti pada tahun 1883, Osborne Reynold melakukan eksperimen melalui pipa klasiknya yang memperlihatkan pentingnya bilangan Reynold dalam aliran fluida [3]. Dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan laju aliran terhadap tekanan dan jenis aliran pada fluida. Sehingga pada akhirnya nanti alat ini juga dapat digunakan sebagai alat uji praktikum untuk menambah wawasan keilmuan tentang fluida. 2. TINJAUAN PUSTAKA Laboratorium Mekanika fluida adalah telaah tentang fluida yang bergerak atau diam dan akibat yang ditimbulkan oleh fluida tersebut pada batasnya [5].. Untuk mendukung teori pada mata kuliah mekanika fluida, mahasiswa memerlukan praktek langsung di laboratorium. Laboratorium ialah tempat untuk melatih mahasiswa dalam hal keterampilan melakukan praktek, demonstrasi, percobaan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Sarana dan prasarana yang ada di laboratorium dapat mendukung dalam mempraktekkan konsep yang telah dipelajari mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, terutama dalam bidang mekanika fuida. Keberadaaan laboratorium sebagai tempat praktikum sangat diperlukan untuk peningkatan keterampilan mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan praktikum dilakukan dalam pemberian pengalaman belajar kepada mahasiswa, agar mahasiswa dapat berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran dan pengamatan gejala secara langsung yang terjadi pada alat uji fluida tersebut. Kegiatan praktek di laboratorium dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa apabila digunakan secara efisien, karena dengan praktek mahasiswa dapat memahami mata kuliah yang memerlukan penghayatan kongkrit tentang fluida dengan melakukan kegiatan nyata melalui praktek. Fluida Secara khusus, fluida didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi terus- menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser. Fluida atau zat cair dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan [6 & 7].. Zat padat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak mudah berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair dan gas, zat cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya yang sangat besar dan gas tidak mempunyai bentuk dan maupun volume yang tetap, gas akan berkembang mengisi seluruh wadah. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua–duanya sering secara kolektif disebut sebagai fluida. Fluida secara umum bila dibedakan dari sudut kemampatannya compresibility, TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 108 maka bentuk fluida terbagi dua jenis, yaitu; compressible fluid dan incompressible fluid. compressible fluid adalah fluida yang tingkat kerapatannya dapat berubah-ubah, contohnya; zat berbentuk gas. incompressible fluid adalah fluida yang tingkat kerapatannya tidak berubah atau perubahannya kecil sekali dan dianggap tidak ada, contohnya; zat berbentuk cair. Pompa Sentrifugal Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang sifatnya hanya mengalir dari suatu tempat ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu membangkitkan tekanan fluida sehingga dapat mengalir atau berpindah [8 & 9]. Sedangkan pompa sentrifugal adalah suatu mesin yang mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller baling-baling untuk mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran diantara sudu-sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian juga head kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Zat cair yang keluar dari impeler ditampung oleh saluran berbentuk volut spiral dikeliling impeller dan disalurkan ke luar pompa melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan. Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar. 3. METODELOGI PENELITIAN Alat Uji Alat ini dirancang berdasarkan teori yang telah ada, pengalaman dosen pembimbing, serta bahan yang tersedia di pasaran. Desain alat uji dibuat sesederhana mungkin tanpa mengesampingkan ketelitian hasil pengukurannya. Alat uji ini dirancang sebagai alat uji skala laboratorium, yaitu suatu penggunaan alat uji yang hanya ditujukan untuk penelitian serta pengambilan data dari sample fluida yang akan dilakukan penelitian. Cara Kerja Alat Uji Pada rancangan alat uji, fluida ditempatkan di bak penampungan air. Kemudian dari bak penampungan ini akan ada dua saluran keluar dimana saluran pipa bagian bawah pipa utama akan terhubung dengan pompa dan saluran pipa bagian atas berfungsi sebagai pipa by-pass. Pada saat katup by-pass terbuka penuh maka aliran dari pompa akan kembali lagi menuju bak penampungan sehingga tidak akan ada fluida yang menuju ke pipa uji. Sesaat setelah katup by-pass mulai ditutup dan katup utama dibuka maka fluida akan mengalir melalui pipa uji. Prinsip kerja alat ini adalah dengan mengsirkulasikan fluida dari bak penampungan air kembali ke bak penampungan air tersebut melalui pipa yang disambungkan pada sebuah pompa sentrifugal. Sesaat setelah pompa dihidupkan, aliran fluida bergerak dari bak air menuju pipa bagian bawah kemudian memasuki impeller pompa dan menuju instalasi pipa pengujian. Untuk mengetahui besarnya perbedaan tekanan pada pipa-pipa pengujian, dapat dilihat pada manometer U. Sampai akhirnya aliran disirkulasikan kembali ke dalam bak penampungan air. TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 109 Gambar 1. Alat uji praktikum mekanika Deskripsi Alat Uji Komponen - komponen yang digunakan pada alat uji ini adalah A. Komponen Utama 1 Rangkaian Pipa, digunakan untuk mengsirkulasikan fluida dari bak penampungan air ke seluruh rangkaian pipa uji. Rangkaian pipa menggunakan pipa PVC yang berdiameter ¾ inchi. 2 Pompa Sentrifugal, berfungsi sebagai alat yang mengalirkan fluida dari bak penampungan air ke rangkaian pipa. Pompa yang digunakan memiliki daya sebesar 125 watt dan putarannya 2970 rpm. 3 Pipa Pengujian, digunakan untuk melakukan pengujian tekanan dan jenis aliran. Pipa yang digunakan untuk pengujian adalah pipa PVC, acrylic dan besi yang berdiameter ¾ inchi. 4 Bak Penampungan Air, merupakan tempat beradanya fluida yang digunakan untuk penelitian. Bak penampungan terbuat dari drum besi. 5 Katup, berfungsi untuk mengatur kecepatan aliran fluida pada pipa pengujian. 6 Manometer U, berfungsi untuk mengukur perbedaan tekanan yang terjadi antara dua titik pada pipa penguji. 7 Meja Penyangga, sebagai penopang instalasi alat uji. Dirangkai menggunakan besi siku. B. Komponen Pendukung 1 Gelas Ukur, 2 Stopwatch, 3 Ember, 4 Gergaji Besi, 5 Mesin Bor, 6 Lem Paralon, 7 Lem Silikon, Tahap Pengujian Tahap-tahap pengujian yang dilakukan pada saat pengambilan data adalah sebagai berikut 1 Masukkan fluida air ke dalam bak penampungan. 2 Hidupkan pompa, pastikan semua katup dalam keadaan terbuka hal ini bertujuan untuk menstabilkan aliran pada saat pengambilan data. TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 110 3 Tutup perlahan katup by-pass sehingga didapat laju aliran yang bervariasi pada pipa uji. 4 Tahap pengambilan data a. Mengatur bukaan katup pada posisi tertentu, b. Aliran dibiarkan bersirkulasi beberapa saat sampai stabil. c. Mencatat debit fluida yang mengalir, d. Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer U yang terjadi pada satu titik bagian pipa, e. Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer U yang terjadi pada pipa yang mengalami pembesaran, f. Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer U yang terjadi pada pipa yang mengalami pengecilan, g. Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer U yang terjadi pada pipa yang mengalami belokan, h. Melihat dan mencatat perubahan tekanan di manometer U yang terjadi pada pipa yang memiliki perbedaan bahan, i. Mengulangi pengambilan data dengan mengatur bukaan katup dari minimal sampai maksimal agar terjadi perubahan laju aliran. j. Melihat dan mencatat perubahan tekanan yang terjadi pada pipa-pipa uji karena pengaruh perubahan laju aliran. k. Pengujian dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan data yang baik dan benar, kerja alat penguji selalu deperiksa agar sirkulasi aliran tetap stabil sehingga penyimpangan data sekecil mungkin. l. Setelah semuanya selesai, rapikan semua peralatan yang digunakan dan tutup semua katup agar tidak terjadi pengendapan di rangkaian pipa. Apabila akan kembali melakukan pengujian, endapan ini dapat mengganggu sirkulasi air. m. Mengolah data-data yang sudah didapatkan, dengan melakukan perhitungan dan melengkapinya dengan membuat tabel dan grafik. Tabel 1. Perbedaan tinggi tekanan pada masing-masing pipa TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 111 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Penelitian Dari penelitian yang dilakukan berulang kali, mulai dari debit 0,00015 m3/detik sampai debit 0,00041 m3/detik didapat data seperti pada tabel 1 di atas Q = Debit aliran fluida m3/det h1 = Perbedaan tinggi pada pipa tekanan udara luar m h2 = Perbedaan tinggi pada pipa pembesaran m h3 = Perbedaan tinggi pada pipa pengecilan m h4 = Perbedaan tinggi pada pipa belokan m h5 = Perbedaan tinggi pada pipa lain bahan m h6 = Perbedaan tinggi pada pipa lurus m Perhitungan 1 Berat Jenis Fluida γ 2 Kecepatan aliran fluida Kecepatan aliran fluida dalam pipa pvc dengan diameter ¾ inchi pada debit 0,00015 m3/detik π 3 v = viskositas kinetik fluida = m2/det Bilangan Reynolds dalam pipa acrylic pada debit 0,00015 m3/det 4 Perhitungan besar tekanan pada satu titik dalam pipa lurus P1. = 1 atm = 101325 N/m2 Perhitungan besar tekanan pada satu titik dalam pipa lurus P1 pada debit 0,00015 P1 = 101325 N/m2 + 1000 kg/m3. 9,81 m/s2 . 0,012 m 5 Perhitungan perubahan tekanan pipa pembesaran P2 pada debit 0,00015 P2 = 206,01 N/m2 6 Perhitungan besar tekanan pipa pengecilan P3 pada debit 0,00015 P3 = 39,24 N/m2 7 Perhitungan besar tekanan pipa belokan P4 pada debit 0,00015 P4 = 19,62 N/m2 8 Perhitungan perubahan tekanan pipa beda bahan P5 pada debit 0,00015 P5 = 19,62 N/m2 9 Perhitungan perubahan tekanan pipa lurus P6 pada debit 0,00015 TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 112 P6 = 39,24 N/m2 PEMBAHASAN Setelah dilakukan perhitungan, maka didapat data perubahan tekanan yang terjadi pada setiap pipa yang disebabkan karena perubahan laju aliran sebagai berikut Q = Debit aliran fluida m3/det P1 = Besarnya tekanan pada satu titik bagian pipa N/m2 P2 = Besarnya perubahan tekanan pada pipa pembesaran N/m2 P3 = Besarnya perubahan tekanan pada pipa pengecilan N/m2 P4 = Besarnya perubahan tekanan pada pipa belokan N/m2 P5 = Besarnya perubahan tekanan pada pipa beda bahan N/m2 P6 = Besarnya perubahan tekanan pada pipa lurus N/m2 Tabel 2. Besar Perubahan Tekanan Pada Masing-Masing Pipa TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 113 Gambar 2. Grafik perubahan tekanan pada masing-masing pipa Pada diameter pipa yang sama dan debit yang semakin besar, laju aliran fluida sangat mempengaruhi perubahan tekanan dan jenis aliran fluida. Hal ini diketahui dari pengujian, pada pipa berdiameter ¾ inchi P1, P3, P4, P5, dan P6 pada debit 0,00015 m3/detik nilai besar tekanan semakin besar dengan semakin bertambahnya debit aliran. Misalnya ada P1, dengan debit sebesar 0,00015 m3/detik tekanan yang terjadi sebesar 101443 N/m2 dan terus meningkat sampai pada debit 0,00041 m3/detik debitnya sebesar 103797 N/m2. Hal yang sebalikya terjadi pada pipa pembesaran P2 dengan diameter pipa 1,5 inchi semakin besar laju aliran, maka tekanannya menjadi negatif. Hal ini karena di dalam pipa yang berdiameter 1,5 inchi laju alirannya semakin rendah namun tekanannya semakin tinggi. Sementara untuk jenis aliran di dalam pipa, dilihat dari bilangan Reynold yang sebesar 12690,39 sampai 343631,71, bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Dan bilangan Reynold yang lebih besar dari 4000 adalah aliran turbulen. Aliran turbulen adalah jenis aliran dimana pergerakan dari partikel – partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Bilangan Reynold sendiri dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida Vf, diameter dalam pipa pengujian D dan viskositas kinematik fluida v. Semakin bertambahnya kecepatan fluida, maka bilangan Reynold juga akan bertambah. Ini dapat dibuktikan bahwa pada bilangan Reynold 12690,39 kecepatan aliran fluidanya adalah 0,535 m/det, dan pada bilangan Reynold 343631,71 kecepatan fluidanya adalah 1,46 m/det. Perubahan tekanan di dalam pipa pengujian terjadi seiring bertambahnya laju aliran fluida. Untuk besar tekanan pada pipa pengujian pada satu titik bagian pipa P1, besar tekanannya akan semakin bertambah dengan semakin bertambahnya laju aliran. Hal ini dapat diketahui, pada debit 0,00015 m3/detik besar tekanannya adalah 101443 N/m2 dan semakin bertambah pada debit 0,00041 m3/detik tekanannya menjadi TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 114 103797 N/m2. Untuk besar tekanan pada pipa pembesaran P2 terjadi sebaliknya, semakin bertambahnya laju aliran tekanan yang terjadi semakin kecil. Pada debit 0,00015 tekanannya sebesar 206,01 N/m2, sedangkan pada debit 0,00041 m3/detik tekanannya adalah -510,12 N/m2. Sementara perubahan tekanan pada pipa pengecilan P3 berbanding terbalik dengan yang terjadi pada pipa pembesaran P2, pada debit 0,00015 m3/detik, tekanannya adalah 39,24 N/m2 dan terus meningkat pada debit 0,00041 m3/detik tekanannya menjadi sebesar 667,08 N/m2. Pada pipa belokan P4, tekanannya juga berbanding lurus dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Pada debit 0,00015 m3/detik tekanannya adalah 19,62 N/m2 dan terus bertambah pada debit 0,00041 tekanannya menjadi 333,54 N/m2. Semakin bertambahnya laju aliran maka semakin besar juga perubahan tekanan juga terjadi pada pipa beda bahan P5, pada debit 0,00015 m3/detik tekananya adalah 19,62 N/m2 dan pada debit 0,00041 m3/detik adalah 206,01. Begitu juga pada pipa lurus P6, pada debit 0,00015 perubahan tekananya sebesar 39,24 N/m2 dan semakin bertambah pada debit 0,00041 m3/detik, tekananya sebesar 480,69 N/m2. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa 1 Perubahan tekanan yang terjadi pada satu titik bagian pipa P1, pipa pengecilan P3, pipa belokan P4, pipa beda bahan P5 dan pipa lurus P6 berbanding lurus dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. Sementara tekanan pada pipa pembesaran P2 berbanding terbalik dengan semakin bertambahnya laju aliran fluida. 2 Jenis aliran yang terjadi pada alat uji adalah jenis aliran turbulen. Karena bilangan Reynoldnya di atas 4000, yaitu 12690,93. 3 Berdasarkan penelitian perubahan tekanan masing-masing pipa pengujian pada debit 0,00015 m3/detik sampai 0,00041 m3/detik adalah a. Pada satu titik bagian pipa P1 tekanannya 101443 N/m2, menjadi 103797 N/m2. b. Pada pipa pembesaran P2 perubahan tekanannya 206,01 N/m2, menjadi -510,12 N/m2. c. Pada pipa pengecilan P3 perubahan tekanannya 39,24 N/m2 menjadi 667,08 N/m2. d. Pada pipa belokan P4 perubahan tekanannya 19,62 N/m2 menjadi 333,54 N/m2. e. Pada pipa beda bahan P5 perubahan tekanannya 19,62 N/m2 206,01 N/m2. f. Pada pipa lurus P6 perubahan tekananya sebesar 39,24 N/m2 menjadi 480,69 N/m2. Saran Agar penelitian dapat berjalan lebih baik, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah 1 Tidak terjadi kebocoran pada instalasi pipa, terutama pada berbagai pipa yang akan diambil datanya. 2 Tidak terjadi kebocoran pada selang manometer U. 3 Untuk mendapatkan pengukuran debit yang lebih akurat dan lebih cepat, pada pengujian selanjutnya sebaiknya menggunakan flow meter. DAFTAR PUSTAKA [1] Negara, Priana Wendy, 2011, Perbandingan Analisa Pressure Drop pada Pipa Lengkung 90o Standar ANSI dengan COSMOSflow Works 2007, Jurnal Teknik Mesin, Universitas Gunadarma, Jakarta. TURBO ISSN 2301-6663 Volume 1 No. 2, Desember 2012 115 [2] Kaprawi, 2009, Aliran Dalam Pipa Lengkung 90o dengan Radius Bervariasi, Jurnal Rekayasa Mesin, Vol. 9, No. 3. [3] Munson Bruce R., Young Donald F., Okiishi Theodore H. 2003. Mekanika Fluida Edisi Empat Jilid 1 dan 2 . Jakarta Penerbit Erlangga. [4] Helmizar, 2011, Studi Eksperimental Tentang Head loss pada Aliran Fluida yang melalui Elbow 90o, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M, Vol. 5 no. 1, Hal. 26-31. [5] Tipler, 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I. Jakarta Penebit Erlangga [6] White Frank M. 1994. Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta Penerbit Erlangga [7] Stereeter. V. L. Mekanika Fluida Jilid 1. 1993. Jakarta Penerbit Erlangga. [8] Church Austin H. 1993. Pompa dan Blower Sentrifugal. Terjemahan Zulkifli Harahap. Jakarta Penerbit Erlangga. [9] Sularso, Tahara Haruo 1983 . Pompa dan Kompresor. Jakarta Penerbit PT Pradnya Paramita. ... Sampel dalam penelitian ini adalah artikel pada jurnal pendidikan yang telah dipublikasikan secara nasional dengan kriteria, 1 ditulis oleh peneliti umum maupun maha peserta didik; 2 penelitian dilakukan di Indonesia; 3 penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 2016-2019; 4 subjek penelitian berupa pengaruh model Problem Based Learning dan model Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Sampel penelitian ini adalah penelitian ini yaitu Dharma & Prasetyo, 2012;Salim. & Rusmawati, 2019;Widyastuti et al., 2019;Yustina et al., 2020. ...Umi MahmudahBelum banyaknya dilakukan penelitian meta-analisis mengenai pengaruh model Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas V SD pada muatan pelajaran Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa artikel Penelitian ini menggunakan metode meta-analisis dengan mengkaji sepuluh artikel jurnal penelitian lain yang berkaitan dengan pengaruh model Problem Based Learning dan model Discovery Learning terhadap kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik. Sampel dalam penelitian ini adalah artikel pada jurnal pendidikan yang sudah dipublikasikan secara nasional sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar data pengkodean artikel. Penelitian meta-analisis dilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara pemberian kode terhadap sepuluh artikel jurnal untuk mencari besar pengaruh effect size. Berdasarkan lembar data pengkodean artikel, model pembelajaran secara keseluruhan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dengan nilai besar pengaruh effect size 1,65 yang termasuk dalam kategori efek besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran memberikan pengaruh yang lebih efektif dan perlu diterapkan dalam pembelajaran matematika. Model yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis yaitu model Discovery Learning.... Based on Table 2. the low pressure value at the junction is caused by several factors, namely the energy loss or head loss caused by the pipe wall and the effect of a high flow rate being inversely proportional to pressure Surya Dharma et al., 2012. The flow rate of the distribution pipes that flows through the area is m/s. ...Bernadinus Gunawan Broto MisenoBudi Prasetyo Samadikun Anik SarminingsihThe need for clean water is related to the growth rate and population density. High population density affects access to clean water. The population in the DWSS Drinking Water Supply System area of West Semarang is concentrated in three sub-districts, namely West Semarang 148,879 people, Ngaliyan 141,727 people, and Tugu 32,822 people. With the average population growth rate of Semarang City from 2011 to 2020 of the need for clean water will continue to increase. The condition of clean water services in Semarang City, which Municipal Waterworks manage, needs to be improved, both in terms of coverage and continuity of service distribution. The research method used is the method of field research and literature. Hydraulic data retrieval was obtained through field observations and water usage data from the internal Municipal Waterworks in Semarang City. The data were analyzed using the epanet program. From the analysis results, there were areas with significant differences in water pressure values , and at peak hours, there were areas that did not get sufficient water supply. It can be concluded that there are problems in the piping network in the West Semarang DWSS area.... Ketika proses pemindahan fluida menggunakan pompa melalui sistem perpipaan terdapat beberapa karakteristik aliran yang berbeda-beda di dalam pipa, karakteristik struktur aliran internal dalam pipa sangat tergantung dari kecepatan ratarata aliran di dalam pipa, densitas, viskositas dan diameter pipa. Aliran fluida cair atau gas di dalam pipa mungkin merupakan aliran laminer, turbulen, atau transisi [1]. ...Efendi Joko SusiloUntung Surya DharmaDwi IrawanPompa merupakan mesin fluida yang digunakan untuk memindahkan fluida cair yang pada umumnya dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi melalui sistem perpipaan. Proses pemindahan ini terjadi akibat perubahan energi mekanik dari motor pompa menjadi energi potensial pada fluida, fluida dapat dikatakan statis bila fluida tersebut dalam keadaan tidak bergerak atau diam pada suatu wadah dan dapat dikatakan kinematis bila fluida tersebut bergerak secara terus-menerus akibat adanya suatu gaya gesek atau tekan seberapapun kecilnya. Adapun metode penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan tiga variasi media bahan bakar yaitu premium,pertalite, dan solar. Alat yang digunakan yaitu pompa air jenis sentrifugal dengan pengambilan data pada setiap media sebanyak lima kali yaitu putaran 2000 rpm, putaran 2200 rpm, putaran 2400 rpm, putaran 2600 rpm dan putaran 2800 rpm pada temperatur ruangan. Berdasarkan hasil penelitian didapat jenis aliran yang terjadi pada alat uji menggunakan tiga media bahan bakar adalah jenis aliran turbulen. Karena bilangan Reynoldnya lebih dari 4000. Perubahan tekanan berbanding lurus dengan viskositas dan berbanding terbalik dengan kecepatan dengan hasil pengujiana perubahan tekanan pada solar pada pipa pembesaran 204,04 N/m2, perubahan tekanan pada pertalite pada pipa pembesaran 158,62 N/m2 dan perubahan tekanan pada premium pada pipa pembesaran 151,07 N/m2.... So that it requires practical activities in learning skills that can practice problem-solving for students. The process of discovering product knowledge can be carried out through practicum activities Aydin et al., 2015;Dharma & Prasetyo, 2012. ... Leny HeliawatiIdham Ibnu AfakillahI. Dwi PursitasariThis study aims to analyze the effectiveness of chemistry practicum skills on students’ problem-solving abilities. The method used is descriptive research with a survey approach. The sample was determined using a simple random sampling probability technique, which included chemistry teachers from three different schools and 107 students from three schools. Indicators of practicum skills to problem-solving abilities ie students complete learning. Survey data were analyzed using quantitative descriptive techniques. The results showed that 74 people 69% were in the good category and 33 people 39% were in the very good category, and there were no students in the average, poor, and failed categories. So, it can be concluded that students' practicum skills on the separation of mixture material are effective in problem-solving skills.... Semakin kecil tekanan dari air limbah yang dialirkan, semakin kecil pula laju alir air keluar yang dihasilkan dan semakin kecil pula material yang terbawa oleh aliran air limbah yang menyebabkan semakin kecil pula nilai TSS, BOD dan COD air limbah. Semakin kecil nilai TSS, BOD dan COD air limbah berarti % penurunannya makin besar Dharma and Prasetyo, 2012;Sy et al., 2017. ... Rahmiana ZeinImran NazarZilfa ZilfaPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan biosorben kulit batang sagu, arang aktif kulit buah kakao dan cangkang langkitang dalam mengolah air limbah CPO. Penelitian dilakukan pada massa dan laju alir terbaik untuk pengolahan air limbah CPO dengan sistem aliran kontinu dan sistem aliran siklus serta menentukan kapasitas biosorpsi biosorben. Pengujian air limbah dan air olahan adalah pH, TSS, BOD dan COD. Analisis biosorben dilakukan untuk melihat gugus fungsi dengan FTIR, morfologi permukaan dengan SEM dan komposisi kimia biosorben dengan XRF. Massa dan laju alir terbaik masing-masing biosorben yang didapatkan dari percobaan yaitu 100 gram dan 100 mL/menit. Penelitian dengan sistem kontinu didapatkan hasil air olahan dengan nilai pH 6 7 dan persentase penurunan nilai TSS 99,53%; BOD 57,23% dan COD 90,85%. Penelitian dengan sistem kontinu dan siklus sebanyak 3 siklus didapatkan hasil air olahan dengan pH 6 7 dan persentase penurunan nilai TSS 99,66%; BOD 81,69% dan COD 95,90%. Hasil penelitian uji kinerja sistem, biosorben mampu mengolah air limbah sebanyak 12,5 L. Analisis biosorben menggunakan SEM, FTIR dan XRF didapatkan hasil yang berbeda antara biosorben sebelum dan sesudah kontak dengan air limbah yang menunjukan biosorben dan air limbah terjadi interaksi biosorpsi.... The implementation of practical activities is conducted in the provision of learning experience to the students so that students can interact with lesson materials and direct observation of symptoms that occur in the water turbine test equipment. Practice activities in the laboratory can improve student skills when used efficiently because with the experiments students can understand the courses that require a concrete passion by doing real activities through experiment [3]. Similar with a research that was conducted previously in 2017 [4], [5], where a variation of the shape of the blade against torque and power of water turbine were applied. ...Aliran Dalam Pipa Lengkung 90 o dengan Radius BervariasiKaprawiKaprawi, 2009, Aliran Dalam Pipa Lengkung 90 o dengan Radius Bervariasi, Jurnal Rekayasa Mesin, Vol. 9, No. Eksperimental Tentang Head loss pada Aliran Fluida yang melalui Elbow 90 oHelmizarHelmizar, 2011, Studi Eksperimental Tentang Head loss pada Aliran Fluida yang melalui Elbow 90 o, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakra M, Vol. 5 no. 1, Hal. untuk Sains dan Teknik-Jilid IP A TiplerTipler, 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I. Jakarta Penebit ErlanggaWhite FrankWhite Frank M. 1994. Mekanika Fluida Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta Penerbit ErlanggaV L StereeterStereeter. V. L. Mekanika Fluida Jilid 1. 1993. Jakarta Penerbit dan Blower SentrifugalChurch AustinChurch Austin H. 1993. Pompa dan Blower Sentrifugal.
. tekanan yang paling besar terjadi pada titik